Selasa, 02 Desember 2008

Barcode


Barcode adalah informasi terbacakan mesin (machine readable) dalam format visual yang tercetak berupa garis-garis hitam yang dibuat menurut kode tertentu di atas stiker atau di kotak bungkusan barang dan digunakan sebagai identifikasi terhadap suatu objek atau barang Barcode ini dibaca oleh alat pengimbas (Barcode reader) yang akan menterjemahkan kode ini kepada data/informasi yang mempunyai arti


Barcode pertama kali diperkenalkan oleh dua orang mahasiswa Drexel Institute of Technology yaitu Bernard Silver dan Norman Joseph Woodland di tahun 1948. Barcode dipatenkan pada tahun 1949 dan disetujui pada tahun 1952. Barcode digunakan dalam dunia komersial pada tahun 1996 sedangkan pasca 1980an penggunaan barcode baru sukses.


Barcode bekerja berdasarkan asas kerja digital. Pada konsep digital, hanya ada 2 sinyal data yang dikenal dan bersifat boolean, yaitu 0 atau 1. Barcode menerapkannya pada batang-batang baris yang terdiri dari warna hitam (mewakili bilangan 0) dan putih (mewakili bilangan 1). Warna hitam akan menyerap cahaya yang dipancarkan oleh alat pembaca barcode, sedangkan warna putih akan memantulkan balik cahaya tersebut.
Struktur Barcode
0 - Kode nomor sistem
12345 – kode manufaktur
67890 – kode profuk
5 – digit cek
Masing-masing batang pada barcode memiliki ketebalan yang berbeda. Ketebalan ini akan diterjemahkan pada suatu nilai karena ketebalan batang barcode menentukan waktu lintasan bagi titik sinar pembaca yang dipancarkan oleh alat pembaca. Batang-batang barcode dibuat memiliki kontras yang tinggi terhadap bagian celah antara (yang menentukan cahaya). Sisi-sisi batang barcode harus tegas dan lurus, tidak ada lubang atau noda titik ditengah permukaannya, dan ukuran titik sinar pembaca juga tidak boleh melebihi celah antara batang barcode

Tidak ada komentar: